Danau yang memiliki sejarah dimana danau ini sempat menjadi tempat persembunyian sekelompok orang yang menamakan diri mereka sebagai Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII) pimpinan Sekarmadji Maridjan Kartosuwiryo, dan melakukan pemberontakan serta mengancam keamanan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Pada masanya, keberadaan gerombolan DI/TII dirasakan juga sebagai biang kekacauan yang meresahkan masyarakat. Untuk meredam pemberontakan tersebut pemerintah melakukan cara persuasif namun mengalami kegagalan sampai akhirnya pemerintah mengambil tindakan tegas dengan melakukan operasi militer yang dinamakan Operasi Pagar Betis pada tahun 1960 oleh pasukan TNI dan masyarakat. Menghadapi serangan tersebut, pasukan DI/TII semakin terdesak dan sebagian menyerah, dan akhirnya pada tanggal 04 Juli 1962 pimpinan DI/TII Sekarmadji Maridjan Kartosuwiryo tertangkap dipuncak Gunung Geber dan kemudian dijatuhi hukuman mati pada tanggal 05 September 1962. Terlepas dari semua itu, apapun namanya, fakta sejarah masih terlihat abu-abu kalau kita coba baca-baca dari berbagai artikel yang ada, yang pasti siapa yang benar dan siapa yang salah akan terbukti nanti dihari dimana kita tidak dapat lagi mengelak dari sekecil apapun kesalahan kita.
Hutan disekitar Danau Ciharus termasuk kedalam kawasan hutan koservasi Cagar Alam Kamojang, hutan konservasi sebagai kawasan hutan dengan ciri khas tertentu yang mempunyai fungsi pokok pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya. Terlepas dari semua itu Danau Ciharus memiliki potensi yang bisa dikembangkan menjadi Objek Wisata Alam dan Objek Wisata Sejarah tentunya, dibalik keindahan alam dan kesegaran udaranya potensi Danau Ciharus bisa menjadi nilai tambah bagi daerah meskipun saat ini kondisinya sudah mulai tercemari oleh kurangnya kesadaran dan rasa tanggung jawab masyarakat dan juga pengunjung, namun penulis yakin dengan pembanahan dan penataan yang serius dengan tanpa menghilangkan eksotisme dan keaslian danau bisa menjadikan danau yang mempunyai nilai sejarah ini menjadi salah satu objek wisata favorit bagi para pecinta alam. Dari kunjungan terakhir penulis ke danau ini pada saat event SOLENDANG digelar, penulis berfikir apakah bisa area sekitar danau dipetakan menjadi beberapa zona, agar pengunjung, entah itu para pecinta alam ataupun para penggiat motor trail sama-sama bisa merasa nyaman saat menuju dan datang di Danau Ciharus. Dan mungkin bisa, tergantung bagaimana cara pihak terkait melakukan pembenahan penataan dan penyuluhan untuk kelestarian danau dan berkembangnya potensi wisata dari danau ini. Dan semoga itu terwujud, karena siapa lagi yang akan memelihara kelestarian alam dan mengembangkan potensinya selain kita.
Secara administratif Danau Ciharus barada di Desa Dukuh, Kecamatan Ibun Kabupaten Bandung, sedangkan secara geografis danau ini berada dikawasan hutan lindung yang terletak dilembah antara Gunung Dona, Gunung Sangser, Gunung Beling, Gunung Jawa, dan Gunung cibatuipis. Tiga jalur dapat membawa kita sampai ke danau ini, yang pertama melalui jalur lintas Gunung Rakutak yang berada di Kecamatan Pacet. Yang kedua melalui kawasan Pertamina Geothermal Energy Area Kamojang, menyusuri jalur pipa panas bumi sebelum akhirnya memasuki jalan setapak. Dan yang ketiga melalui Kecamatan Samarang Garut. Untuk jalur teman-teman bisa cari referensinya dari si Mbah, pasti sudah banyak artikel yang memberikan informasi secara detail mengenai jalur-jalur untuk sampai ke danau ini.
Comments
Post a Comment