PT Indonesia Power UPJP Kamojang

PT Indonesia Power merupakan salah satu perusahaan BUMN yang memiliki 133 unit yang tersebar dilokasi-lokasi strategis di Pulau Jawa dan Bali. Salah satunya adalah Unit Pembangkit dan Jasa Pembangkitkan (UPJP) Kamojang yang berada didaerah Dusun Kamojang. PT Indonesia Power adalah sebuah perusahaan pembangkitan tenaga listrik yang didirikan pada 3 Oktober 1995.

VISI

Menjadi perusahaan publik dengan kinerja kelas dunia dan bersahabat dengan lingkungan.

MISI

Melakukan usaha dalam bidang pembangkitan tenaga listrik dan mengembangkan usaha lainnya berdasarkan kaidah industri dan niaga yang sehat guna menjamin keberadaan dan pengembangan perusahaan dalam jangka panjang.

Unit Pembangkitan dan Jasa Pembangkitan (UPJP) Kamojang atau yang dulu disebut juga Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Kamojang berada didaerah perbukitan sekitar 1500 meter dari permukaaan laut dan 42 km arah tenggara kota bandung. Terdiri dari tiga lokasi Unit Pembangkitan Listrik Tenaga Panas Bumi, yaitu Unit PLTP Kamojang, Unit PLTP Darajat dan Unit PLTP Gunung Salak. UPJP Kamojang mengoperasikan tujuh unit mesin pembangkit (3 unit di PLTP Kamojang, 1 unit di PLTP Darajat, 3 unit di PLTP Gunung Salak). Unit 1 PLTP Kamojang mulai beroperasi pada tanggal 22 Oktober 1982 dan diresmikan oleh Bapak Presiden Soeharto pada tanggal 07 Februari 1983. Kemudian untuk unit 2 dan 3 beroperasi masing-masing pada Tahun 1987 bulan Juli untuk unit 2 dan bulan November untuk unit 3. Unit PLTP Darajat mulai beroperasi pada tanggal 06 Oktober 1994, dan tiga unit PLTP Gunung Salak masing-masing beroperasi pada tanggal 12 Maret 1994 untuk unit 1, 12 Juni 1994 untuk unit 2, dan 16 juli 1997 untuk unit 3. Pembangkit listrik tenaga panas bumi adalah energi terbaru yang bersih dan memiliki beberapa keunggulan yakni mudah didapat secara terus menerus dalam jumlah besar, ketersediaannya tidak dipengaruhi oleh cuaca dan bebas polusi udara karena tidak mengeluarkan gas-gas berbahaya. Potensi yang perlu dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan energi dalam negeri dan mengurangi ketergantungan terhadap energi fosil yang semakin menipis, mengingat Indonesia adalah negara dengan potensi panas bumi sebesar 27 GW dari potensi panas bumi dunia yang mencapai 50 GW. UPJP Kamojang yang menggunakan panas bumi sebagai energi primer adalah salah satu dari delapan unit bisnis pembangkitan dibawah PT Indonesia Power yang merupakan unit pembangkitan panas bumi terbesar di Indonesia dengan total kapasitas terpasang 375 MW.

Generation Unit	Installed Capacity	Manuactured	Initial Operation
Kamojang 1	30 MW	Mitsubishi	1982
Kamojang 2	55 MW	Mitsubishi	1987
Kamojang 3	55 MW	Mitsubishi	1987
Darajat	55 MW	Mitsubishi	1994
Gunung Salak 1	60 MW	Ansaldo	1994
Gunung Salak 2	60 MW	Ansaldo	1994
Gunung Salak 3	60 MW	Ansaldo	1997

PROSES PRODUKSI ENERGI LISTRIK

Energi primer untuk PLTP Kamojang adalah uap panas bumi yang dipasok Pertamina dimana uap dari sumur produksi lapangan panas bumi Kamojang dialirkan melalui beberapa Pipe Line (PL 401, 402, 403 dan 404). Uap dari sumur produksi mula-mula dialirkan ke Steam Receiving Header, yang berfungsi menampung uap yang disupply dari beberapa lapangan sumur prosuksi uap (vent structured) yang berfungsi untuk menjaga tekanan pasokan uap ke pembangkit apabila terjadi perubahan pasokan dari sumur produksi maupun terjadinya perubahan pembebanan dari pembangkit. Selanjutnya melalui Flow Meter uap panas bumi dialirkan ke Separator yang berfungsi sebagai pemisah partikel padat pada uap panas bumi yang terbawa dari sumur produksi, kemudian disaring kembali melalui Demister untuk memisahkan butiran air dari uap panas bumi. Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya vibrasi erosi dan pembentukan kerak pada sudu dan Nozzle Turbine. Uap yang telah dibersihkan kemudian dialirkan melalui Main Steam Valve, Electric Control Valve, dan Governor Valve menuju ke Turbine. Didalam Turbine uap panas bumi berfungsi untuk memutarkan Double Flow Condensing yang dikopel dengan Generator pada kecepatar 3000 rpm. Proses ini menghasilkan energi listrik dengan arus 3 fasa, Frekuensi 50 Hz, dan tegangan 11,8 kV. Melaluai Step-Up Transformer arus listrik dinaikan tegangannya hingga 150 kV, selanjutnya dihubungkan secara parallel dengan sistem penyaluran Jawa-Bali. Agar turbine bekerja secara efesien, maka Exhaust Steam yang keluar dari turbine harus dalam kondisi vakum (0,10 bar) dengan mengkondensasikan uap dalam Condenser yang dipasang langsung dibawah turbine. Exhaust Steam dari turbine masuk dari sisi atas Condenser, kemudian terkondensasi sebagai akibat penyerapan panas oleh air pendingin yang diinjeksikan lewat Spray-Nozzle. Level kondensat selalu dijaga dalam kondisi normal oleh dua buah Cooling Water Pump, lalu didinginkan dalam Cooling Water sebelum disirkulasikan kembali. Untuk menjaga kevakuman Condenser, gas yang tidak terkondensasi harus dikeluarkan secara terus-menerus dengan sistem ekstraksi gas. Gas-gas ini mengandung CO2 85-90% wt, H2S 3,5% wt, sisanya adalah N2 dan gas-gas lainnya. Untuk PLTP Kamojang dan PLTP Gunung Salak, sistem ekstraksi gas terdiri dari First-Stage dan Second-Stage, sedangkan untuk PLTP Darajat terdiri dari Ejector dan Liquid Ring Vacuum Pump. Sistem pendinginan pada PLTP merupakan sistem pendingin dengan sirkulasi tertutup dari hasil kondensasi uap, dimana kelebihan kondensat yang terjadi direinjeksikan kedalam sumur reinjeksi. Prinsip penyerapan energy panas dari air yang disirkulasikan adalah dengan mengalirkan udara pendingin secara paksa dengan arah aliran tegak lurus menggunakan lima Forced Draft Fan, proses ini terjadi didalam Cooling Water. Sekitar 70% uap yang terkondensasi akan hilang Karena penguapan dalam Cooling Water, sedangkan sisanya direinjeksikan kembali kedalam Reservoir. Reinjeksi dilakukan untuk mengurangi dampak pencemaran lingkungan, mengurangi Ground Subsidense, menjaga tekanan, serta Recharge Water bagi Reservoir. Aliran air dari Reservoir disirkulasikan lagi dengan Primary Pump, kemudian melalui After Condenser dan Inter Condenser air dimasukan kembali kedalam Condenser.

Untuk sementara cukup dulu aja, iya sih, mungkin beberapa dari kita termasuk penulis baru mendengar istilah-istilah yang ada dalam bahasan kali ini, harap maklum soalnya artikel ini penulis kutip dari brochurenya perusahaan. Untuk lebih jelas teman-teman bisa cari referensi lainnya dari si Mbah. Kalau tidak, semoga dilain waktu dan kesempatan, penulis bisa coba bahas satu persatu. Tapi sebelum itu, penulis akan cari tahu dulu penjelasan lengkapnya, biar ngga salah dan ngga dikatain sok tahu…hehehe

Bersambung ya…